Thursday, March 28, 2019

TEKNIS TIANG BOR (BORED PILE)

TEKNIS TIANG BOR (BORED PILE)

Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dalam sendiri dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan teknik pancang dan teknik bor. Berikut merupakan teknis / langkah-langkah pelaksanaan tiang bor sebagai pondasi suatu bangunan
Persiapan Lapangan
Dalam persiapan lapangan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
  • Harus tersedia jalan kerja yang memadai
  • Drainase harus dibuat dan dipelihara selama proses pekerjaan.
  • Dapat diperlukan blok beton atau plat baja sebagai bantalan untuk menahan crane dan beton mixer agar dapat mencapai titik pile.
  • dipersiapkan penerangan yang cukup dilokasi-lokasi penting dalam proyek.

Metode Pengeboran
metode pengeboran harus dilakukan secara hati-hati untuk mencegah terjadi ketidak lurusan lubang bor secara vertikal. sebelum menyentuh MAT, mata bor yang digunakan adalah auger sedangkan bila sudah menyentuh MAT, mata bor yang digunakan adalah bucket.
Slurry
Slurry digunakan untuk berbagai kepentingan dalam metode bored pile, biasanya untuk mencegah kelongsoran. Slurry yang digunakan pada metode bored pile adalah air, polimer, dan bentonite. Polimer berfungsi untuk mempercepat terjadinya pengendapan sedangkan bentonite berfungsi untuk mencegah kelongsoran. penggunaan slurry disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. berikut ini merupakan bentonite properties yang perlu dicapai saat pelaksanaannya:
  • pH appatus : 7.5-11
  • viscosity : 32-45 s
  • density : 1.02-1.2
  • sand content : <3% vol
  • fluid loss : 20-40ml
  • cake : <1-3mm
semuanya itu harus dilakukan percobaan saat pembuatan bentonite sesuai kebutuhan. namun biasanya yang dilakukan hanyalah pH appatus, viscosity, dan density. padahal fluid loss dan cake penting juga untuk dilakukan. namun batasan waktu dan biaya menyebabkan fluid loss and cake tidak dilakukan. Lalu dalam pelaksanaan pembuatan bentonite juga perlu diperhatikan, baik dalam pembuatan maupun pembuangannya. jangan sampai dibuang sembarangan karena akan menyebabkan masalah lingkungan.
Pembuangan Tanah
Pembuangan tanah pada metode bored pile perlu diperhatikan karena bila tidak dapat menimbulkan permasalahan di lapangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam metode bored pile adalah:
  1. Tanah hasil pengeboran di kumpulkan disamping crane bor.
  2. Tanah tersebut harus segera dikeluarkan agar tidak mengganggu proses pengeboran.
  3. Umumnya disiapkan suatu lokasi dalam proyek untuk penampungan sementara tanah galian untuk kemudian dikeluarkan dari lokasi proyek pada malam hari

Desanding / Recycling
proses reclying ini perlu dilakukan untuk memisahkan tanah dan bentonite, dan excavation soil.
Pemasangan Pembesian
Dalam pemasangan pembesian, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
  1. Pembesian ini perlu dipasang spacer beton digantung ke casing dengan menggunakan batang besi.
  2. Penurunan besi kedalam lubang dimana dasar galian cukup bersih.
  3. Bagian bawah pembesian dimasukan terlebih dahulu kedalam lubang dan digantung di dinding casing.
  4. Besi berikutnya dimasukan menyusul diatas besi pertama serta dilakukan penyambungan.
  5. Penyambungan umumnya menggunakan sistem pengelasan pada sejumlah overlap besi utama.
  6. Setelah pembesian terpasang dimana kedalaman galian diukur ulang untuk memeriksa adanya pengendapan atau kelongsoran selama pemasangan besi.
  7. sedimentasi:  proses pembersihan dasar galian dapat dilakukan dengan menurunkan pompa submersible untuk menyedot kotoran.
  8. Kelongsoran terjadi maka pembesian harus diangkat ulang

Pemasangan Tremie Pipe
Tremie pipe merupakan pipa yang digunakan untuk memasukan beton ke dalam lubang bor agar beton tidak rusak akibat bercampur dengan cairan pengisi lubang
Pengecoran
Dalam proses pengecoran, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
  • Slump beton: 175mm sampai 225mm.
  • Pipa tremie: diameter dalam 220mm dengan panjang yang variatif, 0.5m, 1m, 2m, dan 4m.
  • Jika diperhitungkan waktu pengecoran yang lama diperlukan retarder untuk menjaga agar beton masih belum set selama proses pengecoran
  • Selama proses pengecoran, perlu dilakukan pencatatan serta pembuatan grafik ketinggian muka beton VS volume beton serta dibanding dengan perhitungan teoritis.
  • Pembuatan sampel beton.
  • Jika batas atas pengecoran berada dibawah level permukaan proyek maka diperlukan penimbunan dengan material yang cukup stabil setelah beton set.
  • Jika galian mengalami kelongsoran total, maka lubang harus di tutup dengan dengan menggunakan lean concrete

Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan:
Manajemen lapangan
  1. Proses penggalian yang menggunakan air atau slurry dapat berpeluang merusak ke bersihan serta kestabilan permukaan lapangan.
  2. Perlu sistem drainase lapangan yang baik + perawatan sistem tersebut
  3. Lapangan yang rusak akibat permukaan yang terendam air akan menyebabkan resiko crane yang tidak stabil serta mixer beton yang sulit mencapai lokasi Posisi Pembesian
  4. Dengan adanya aliran beton disaat pengecoran dapat mengangkat pembesian sehingga tidak berada di level yang diinginkan.
  5. Posisi pembesian ini perlu diperhatikan selama pengecoran agar besi tidak naik.
  6. Biaya perbaikan posisi besi ini biasanya melibatkan angka yang sangat besar.


No comments:

Post a Comment